Keseimbangan desain terlihat dari penataan pendopo yang terletak di tengah bangunan.  Dengan diapit bangunan garasi dengan atap miring, maka tampilan keseluruhan terlihat simetris. Pengaturan ruang-ruang di sesuaikan dengan pengaturan zona yang diinginkan pemilik rumah. Pendopo disini berfungsi sebagai area publik, yang dilengkapi dengan area servis, yaitu toilet dan pantry. Bangunan kedua adalah area semi privat

Desain sederhana namun tetap eye catching ditampilkan pada rumah ini, dengan bentukan kubus pada lantai 2 yang difinishing menggunakan kayu dengan teknik shou sugi ban. Shou Sugi Ban adalah teknik kuno Jepang untuk mengawetkan kayu dengan cara dibakar, sehingga kayu akan tahan di segala cuaca, jamur dan pelapukan. Eksterior bangunan lantai dua yang berwarna hitam

Lahan luas bisa jadi tantangan tersendiri jika tidak jeli mengatur ruang-ruangnya, sehingga malah terkesan “kosong melompong”, untuk menghindari itu maka rumah didesain menjadi tiga massa bangunan. Massa bangunan pertama adalah area publik, massa bangunan kedua adalah area semi publik dan massa bangunan ketiga adalah area privat, dengan masing-masing bangunan dibatasi oleh bukaan-bukaan yang dimanfaatkan sebagai

Lahan yang terbatas memang harus diselesaikan dengan solusi yang cerdas, sehingga kebutuhan ruang bisa dipenuhi. Konsep open plan yang diterapkan dalam desain rumah ini, merupakan langkah tepat untuk mengatasi lahan sempit. Caranya dengan meniadakan dinding atau sekat permanen di antara ruang. Penyatuan ruang keluarga dengan ruang makan dan dapur menjadi satu zona yang cukup luas,

Keuntungan rumah dengan posisi hoek (pojok) adalah rumah seperti memiliki dua sisi. Kedua sisi harus bisa menampilkan dua desain yang berbeda, sehingga bisa menampilkan suasana yang berbeda pula.  Posisi tangga yang tepat berada di tengah diantara dua sisi bangunan, dan dipertegas dengan finishing batu tempel warna hitam, seakan menjadi “penyambung” bagi dua sisi bangunan. Namun,

Di kota-kota besar seperti Surabaya, lahan perumahan yang tersedia semakin menyempit jika dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. Hunian dengan luas lahan kecil pun menjadi alternatif yang banyak dipilih oleh masyarakat urban. Rumah dua lantai dengan ukuran kavling 5 x 15 meter ini menjadi tantangan tersendiri untuk mengolah ruang-ruang didalamnya. Selain mengatur kebutuhan ruangnya,

Pada project renovasi rumah tinggal, yang menjadi perhatian penting adalah bagaimana “menyambung” bangunan lama dan bangunan baru sehingga bisa menjadi satu kesatuan tanpa terlihat tambal sulam. Rumah satu lantai ini direnovasi menjadi hunian dua lantai, dengan masih memanfaatkan beberapa sisi bangunan yang kualitas bangunannya masih cukup baik. Sehingga pengaturan ruang-ruang yang baru diatur sedemikian rupa

Nays Kitchen (Commercial) Pergeseran gaya hidup masyarakat saat ini, telah membuat desain resto ataupun kafe didesain menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat. Karena bagi mereka, resto ataupun kafe bukan hanya sekedar tempat untuk makan atau minum, namun sebagai tempat melepas penat, tempat untuk mencari suasana baru, sehingga desain pun menjadi hal yang penting selain cita rasa makanan dan pelayanan yang memuaskan.