Mendesain Tampak Muka Bangunan

Akhir-akhir ini orang sering ´latah´ dalam menampilkan tampak muka bangunan, terkadang mereka terjebak karena mengikuti tren dan tidak mempertimbangkan karakter pribadi sebagai pemilik dan penghuni bangunan.
Dalam perancangan Arsitektur, tampak muka bangunan atau “wajah” bangunan merupakan bagian yang berfungsi sebagai media komunikasi tentang bangunan itu sendiri. Bagian paling depan bangunan adalah bagian yang akan dilihat atau bahkan dinilai orang. Tampak muka bangunan akan merepresentasikan penghuni bangunan.
Dalam mendesain tampak muka bangunan, harus diperhatikan elemen-elemen yang membentuk tampak muka bangunan tersebut, misalnya: pegolahan dinding luar, atap, jendela, pintu masuk, teras dan balkon.

Selain itu, terdapat juga elemen pengarah, misalnya: jalan masuk utama, sirkulasi udara dan cahaya matahari. Elemen dekoratif, misalnya: pemilihan warna cat, pemilihan bahan material. Semua elemen tersebut akan memberi pengaruh pada sebuah desain.
Perletakan elemen-elemen tersebut akan membentuk suatu komposisi yang akan mempengaruhi sudut pandang orang terhadap tampak muka bangunan.
Misalnya:
deretan jendela membentuk bidang transparan dan memberi kesan ringan pada massa bangunan yang masif.

Gaya Modern Minimalis


Saat ini, gaya modern minimalis memang masih menjadi tren pada desain bangunan hunian. Para pengembang juga berlomba-lomba menampilkan gaya modern minimalis pada desain rumah-rumah siap huni. Ciri khas dari gaya ini adalah detail bangunan yang sederhana, dengan permainan garis tegas dan bersih dari permainan ornamen-ornamen yang rumit. Warna yang dipakai adalah warna netral pada dinding, bahkan cenderung abu-abu atau putih dengan sedikit aksen warna cerah pada bagian-bagian tertentu misalnya pada salah satu sisi dinding, warna pintu masuk utama, atau pilar penyangga atap teras.
Konsep ini juga menonjolkan karakter struktur bangunan yang menampilkan keutuhan wujud bangunan.

Gaya Mediterania


Gaya mediterania memiliki ciri khas bentuk-bentuk lengkung pada beberapa elemennya, misalnya pada pengolahan dindingnya. Finishing dinding biasanya juga memiliki tekstur, biasanya bertekstur kasar atau bata ekspos. Penggunaan balok kayu yang diekspos pada kusen maupun langit-langit. Pemilihan warna cenderung ke arah warna-warna alami dari material yang digunakan, misalnya: warna merah bata, coklat, atau krem.

Gaya Etnik

Gaya bangunan etnik adalah gaya bangunan yang mengadopsi dari bangunan tradisional. Bangunan etnik memiliki tampak hunian yang khas, misalnya: atap Joglo atau Limasan adalah atap khas dari bangunan etnik Jawa. Elemen dekoratif seperti ukiran merupakan elemen khas dari bangunan dengan gaya etnik. Ukiran gebyok digunakan sebagai elemen penerima pada bangunan etnik di Jawa, sedangkan di Bali elemen penerima menggunakan gapura dengan ukiran khas Bali, dan masih banyak lagi ciri khas atau elemen-elemen yang menunjang suatu bangunan etnik.

Begitu banyak gaya pada tampak bangunan, ulasan di atas hanya beberapa saja yang bisa diuraikan, tentunya masih banyak lagi gaya tampak bangunan yang bisa menjadi pilihan kita yang tentunya sesuai dengan karakter kita sebagai penghuni. Sehingga anda tidak harus ikut-ikutan tren yang belum tentu sesuai dengan karakter anda. Siapa tahu anda bisa menemukan inspirasi baru sehingga menjadi tren di masyarakat.

Selamat membangun rumah idaman anda
Salam, Aryanti Dewi

http://www.ideanusantaramalang.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *